Greysand Harimau
srangenge kelu
tempias bangun rindu
ranjang beradu
biru lidahmu
telanjang akar bisu
lidi tersipu
mendung terdamparbelum usai tercakar
mati sekasur
anyir rembulan
menggurat wajah danau
kamu menangis
sepi menjerit
di belantara beton
jiwa berkarat
mencari tuhan
pada ilalang gersang
mata berlinang
kalbu temaram
belantara agama
tuhan pun banyak
tubuh memutih
berendam dalam kabut
kekal lah jiwa
kerling tirai
samar melamar kamu
cinta ditolak
serapah bintang
malam tlah diperkosa
perawan cantik
haiku berlari
wallku padat merayap
kureguk mabuk
membaca angka
lepas pesan membara
membilang haiku
hilanglah makna
mengulang hingga jemu
meracik kata
kupungut kata
semusim berserakan
jadilah haiku
sawah meronta
solar menghisap cacing
cangkul di kandang
embah terhimpit
gergaji, kampak, mesin
dusun meranggas
raut memerah
telaga hanyut, karam
sendiri sunyi
kabut terlelap
jarum jam pun melambat
pintu termangu
mendung merayap
jendela pun meleleh
pandangmu kusam
teratak sendu
pada kolam bergumam
duka membiru
Greysand Harimau berbagi kiriman Republik Haiku ke grup: haikuKu.
--------------------------------
https://www.facebook.com/groups/haikuku/permalink/933984273287643/
tak lekang pancaroba
senja terhunus
waktu mengirim haiku
tidak nurugtug
remuk, kekasih
hujan tlah mengantarnya
amarah kampak
berganti deru mesin
ingatkan kampung
nyari perut sendiri
diganas kota
kenapa tidak suka
aku ateis
di tengah hiruk pikuk
jelaga kota
sungai hitam
berkelok pada nadi
menimang mimpi
jejak gang sempit
dan cerita semusim
kota berhala
malam tlah pergi
sisakan lenguh bisu
tawar mengendap
mengeja baris langit
merangkai giris
kulit sebulu nanar
mentari layu
sepi menjerit
di belantara beton
jiwa berkarat
di jembatan pengadil
perkosa kamu
mata mengerling jari
bibir bersua
tercabik rasa
di pucuk musim hujan
rohku mengawang
musim banjir di dada
gugur cintaku
tempias bangun rindu
ranjang beradu
biru lidahmu
telanjang akar bisu
lidi tersipu
mengunyah pekat senyap
kamu mengerjap
melayu pucuk damar
mendesah basahmelukis senja
bait lolongan bibir
kuburkan kamu
menggurat wajah danau
kau menangis
seperti riak kolam
tenggelam aku
belum usai tercakar
mati sekasur
http://bloghaikuku.blogspot.com/.../12/greysand-harimau.html
spoi angin terkapar
kau terisak
titik hujan luruh, byar
kita berpagut
hujan termenung
dekap erat tanganmu
terawang suram
pacul terbenam arang
miskin membayang
seperti balon sabun dihembus angin
menemui relung hatimu
#sendaljepit








No comments:
Post a Comment