Rindu tersangkut
Di ranting pohon duka
Tersaput luruh
Mata lembutmu
Tak pernah terlupakan
Di laci hati
Genggam Tak bisa hilang
Usia senja
Kupetik gitar
Tembangkan lagu ungu
Serenademu
Air matanya
Sesejuk air surga
Dia lah ibu
#Tatin- Rindu
Cermin kacaku
Tajam Tergores retak
Berhambur sendu
Bijak bicara
Mulutmu harimaumu
Malu jadinya
Gagak menguak
Kerlip kunang gemintang
Syukur ke Arasyh
Dalam matamu
Puisi labirinku
Jadi prasasti
Mata kejora
Ritme jantungmu merdu
Jangan lepaskan
Dua tiga nya
Capung senang disini
Tempatku sehat.
Que sera sera
Terjadi terjadilah
Di depan gelap
Kamu bersalah!
Aku hanya berbeda
Ada yang bersih?
Akhirnya juntai
Raga di pembaringan
Obatnya pahit
Mimpi semalam
Sundari datang lagi
Tidak berharga
#Senryu
Mih toge kikil
Manis asem dan pedes
Mih kocok. Gak ah
Taqdir kemarau
Kacapiring berdarah
Di tempat sampah
Gelap gulita
Dunia terbelenggu
Kala berlumpur
Candra menyapa
Hangat seperti kita
Genggam bahgia
Malam yang syahdu
Bulan berlumur madu
Semasa perak
Teratai ungu
Tak hanyut karna deras
Akarnya kuat
Merajut rindu
Berwarna tak terhitung
Cepatlah pulang
Pindang ikan mas
Semangkuk lalaban. Pas
Ngantuklah aku
Semangkuk bubur
Ayam, bawang, cakueh
Ni'matnya pagi
Tak perlu tempat
Sembunyi di derasnya
Mata dah kering
Pagi berkabut
Mimpi beranjak pergi
Bumi dipijak
Kelabu jingga
Angin Sorenya dingin
Dadaku hangat
Kalimat embun
Sunyi tak pilu lagi
Sejuk mematri
Senja ceria
Ungu sewarna jingga
Renjana takbir
Sik asik asik
Akunya sehat kuat
Hidup tuh indah
#Senryu
Mamah ayo. Trink!
Tirai belum ditutup
Eh... Tidur lagi
Biru langitku
Semua riang ria
Sehat katanya
Haiku itu
Membuatku gak kuku
Lincah jariku
#Senryu
Menonton filem
Sibuknya di belakang
Cerita apa?
Sujud berlinang
Masihkah mukna putih?
Bawa nikahku
Duduk disini
Monas tinggi menjulang
Sampah berserak
Lalanang jagat
Tidak menunggu tua
Dia Anakku
Pagi menjelang
Setumpuk tugas hidup
Mari Bismillah
Pagi yang cerah
Soneta ungu muda
Mau ke mana?
JANGAN KECEWA
Dari hal kecil
Terkotret watak orang
Kita pun juga
Sikap dan bahasa
Etalase jiwanya
Terpampang sudah
Walau terpahit
Masa berganti pasti
Syukurku kini.
Pesta tuk apa?
Setiap saat baru
Kita tafakur
Gelap gemuruh
Rindukan matahari
Suara tanah
Tak Beralasan
Gerangan apa?
Resah gundah gulana
Panas tubuhku
Mataku buram
Berdebar ritme kencang
Tertunduk bisu
Sujudku ini
Berlari ke arahMu
Tenang telaga
Sonata jiwa
Gitar berdenting
Serenade mengalun
Birama pilu
Sahabat
Tersenyum lembut
Bulan di kaca jendela
Pesona rindu
Bulanku datang
Disaat hati biru
Melembutkanku
Darimu bulanku
Nasihat kasih sayang
Tertutur syahdu
Beningnya embun
Seperti cinta suci
Tidak bernoktah
Mendung
Langit kelabu
Senja hilang jingganya
Berganti warna
Hati gelisah
Temankan Rintik hujan
Senja yang sunyi
Ini Salahku
Di larut malam
Mengalun penyesalan
Pada sujudku
Maha pengasih
Rapuhku tlah jadi lara
Ku hina diri
Muara taubat
Di Engkau segalanya
Kuatkan Aku
Karna dan Bisma
Satria paling merana
Mahabharata
EMPATI
Bulan tersenyum
Dan lembut menyapaku
Mengharu ungu
Air matanya
Sesejuk air surga
Dia lah ibu
#Tatin- Rindu
Tepo saliro?
Ku senang, bahagia
Siapa kamu?
#Kejam
Tuhanku Esa
Esa hanya Tuhanku
Sajadah basah
Di senja ini
Kerinduan mencabik
Terpuruk sendu
Tanganmu mana
Genggam Tak bisa hilang
Usia senja
Kupetik gitar
Tembangkan lagu ungu
Serenademu
Cermin kacaku
Tajam Tergores retak
Berhambur sendu
Rindu tersangkut
Di ranting pohon duka
Tersaput luruh
Mata lembutmu
Tak pernah terlupakan
Di laci hati
Lembayung senja
Kehilangan jingganya
Menjadi pucat
Kacapiringku
ditepi telagamu
Kini membeku
Terima kasih Bang Diro, Tatin dah diundang ke dalam grup ini. Senang sekali. InsyaAllah ingin banyak belajar disini.











No comments:
Post a Comment